Sebelas siswa-siswi SMAN 10 Pentagon Kaur memasuki ruang GBK (Gerbang Bintang Kaur) yang disulap menjadi tempat Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928. Para siswa kelas X dan XI tersebut merekonstruksi peristiwa sejarah terciptanya Sumpah Pemuda 89 tahun silam. Tokoh yang diperankan: Sugondo Joyopuspito, Moh. Yamin, J. Leimena, Nona Tumbel, Amir Sjarifudin, dan beberapa tokoh lainnya. Dengan semangat berapi-api, mereka menyampaikan gagasan-gagasan para pendiri bangsa yang melingkupi tema pendidikan dan bahasa persatuan. Pada kesempatan ini pula, lagu Indonesia Raya ciptaan WR. Supratman diperdengarkan kepada hadirin dengan instrumen biola.
M. Fahmi Irfan, siswa kelas XI, selaku ketua panitia acara tersebut menyatakan peringatan Sumpah Pemuda ini untuk mengenang sekaligus meneladani para pemuda pendiri bangsa. Sementara itu, Kepala SMAN 10 Pentagon, Yeye Hendri, mengatakan bahwa simulasi tersebut penting untuk menyadarkan kembali para pemimpin bangsa, khususnya generasi muda, dalam memimpin Indonesia. Yeye juga menegaskan bahwa belajar dari sejarah juga akan meminimalisasi kejadian “salah urus bangsa” di masa depan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda juga dilanjutkan dengan berbagai lomba antar kelas. Para guru, tenaga kependidikan, dan siswa menyambut kegiatan tersebut dengan sukacita.
Sebagai penutup serangkaian acara tersebut, diadakanlah nonton bareng film “Ketika Bung di Ende”. Film yang diproduksi oleh Kemendikbud ini menceritakan kisah Bung Karno ketika dibuang di Pulau Ende, NTT yang menghasilkan pemikiran cikal bakal Pancasila. Dari film tersebut, diharapkan para siswa terinspirasi visi besar Soekarno untuk bersemangat membangun dan mengabdi pada negeri.
Comments are closed